Bilangan Pecahan

Bila dilambangkan pada proses penyederhanaan pecahan akan menjadi seperti ini:
40/8   =   5
20/4   =   5
10/2   =   5
05/1   =   5

atau :
40/8   =   20/4   =   10/2   =   5/1

jadi  pecahan 40/8  bila disederhanakan menjadi  5/1

atau bisa dengan bahasa,

bentuk pecahan paling sederhana dari pecahan 40/8 adalah 5/1


Atau coba perhatikan contoh yang berbeda berikut ini :

36/72 penyebut dan pembilang dibagi 2, menjadi
= 18/36, lagi ..... dibagi dua menjadi
= 9/18, dibagi tiga menjadi
= 3/6, lagiiii .... dibagi 3 menjadi
= 1/2, ampunnnn tidak bisa lagi.....

jadi pecahan paling sederhana dari 36/72 adalah 1/2

Cara seperti itu tentu akan sangat memakan waktu dan fikiran, dan itu hanyalah sekedar untuk pemahaman saja. sedangkan untuk mendapatkan pecahan yang paling sederhana (lambang bilangan paling kecil) dalam satu langkah, maka cara menyederhanakan pecahan dilakukan dengan membagi pembilang dan penyebut dengan FPB dari kedua bilangan (pembilang dan penyebut).

Teeeeet !!! mulai .....

============================
Contoh 1:

20/25

FPB dari 20 dan 25 adalah 5
Karena FPB nya adalah 5, maka baik pembilang maupun penyebutnya dibagi 5, seperti ini

20 : 5 = 4
25 : 5 = 5

sehingga menjadi 4/5
JADI.....
pecahan paling sederhana dari 20/25 = 4/5

===============================
Contoh 2 :

9/45

FPB dari 9 dan 45 adalah 9
Karena FPB nya adalah 9, maka baik pembilang maupun penyebutnya dibagi 9, seperti ini :

9 : 9 = 1
45 : 9 = 5

sehingga pecahan menjadi 1/5

jadi

Bentuk pecahan paling sederhana dari 9/45 adalah 1/5

===============================
Contoh 3 :

8/6

FPB dari 8 dan 6 adalah 2
Karena FPB nya adalah 2, maka baik pembilang maupun penyebutnya dibagi 2, seperti ini :

8 : 2 = 4
6 : 2 = 3

sehingga pecahan menjadi 4/3
atau bila dijadikan pecahan campuran 4/3   =   1   1/3

jadi

Bentuk pecahan paling sederhana dari 8/6 adalah 4/3   atau   1   1/3

===============================
Contoh 4 :

5/13

FPB dari 5 dan 13 adalah tidak ada, alias tidak ada satu angka yang bisa membagi 5 sekaligus 13 dengan hasil bilangan bulat.
Karena FPB nya tidak ada, maka tidak bisa disederhanakan lagi :

5/13 sudah merupakan bentuk paling sederhana !!!
==========================


Intinya ......

  • Apabila pembilang dan penyebut masih bisa dibagi dengan suatu angka yang sama selain angka 1, maka pecahan itu belum merupakan bentuk paling sederhana.
  • Apabila sudah tidak ditemukan suatu angka selain angka 1 yang bisa membagi pembilang dan penyebutnya, berarti pecahan itu sudah merupakan bentuk paling sederhana, dan tentunya tidak akan bisa disederhanakan lagi.


Atau bahasa kerennya :

  • Apabila antara pembilang dan penyebut masih memiliki FPB selain angka 1, berarti harus disederhanakan,
  • Apabila antara pembilang dan penyebut tidak memiliki FPB selain angka 1, berarti sudah merupakan bentuk pecahan yang paling sederhana dan tidak akan bisa disederhanakan lagi titik
Bila dilambangkan pada proses penyederhanaan pecahan akan menjadi seperti ini:
40/8   =   5
20/4   =   5
10/2   =   5
05/1   =   5

atau :
40/8   =   20/4   =   10/2   =   5/1

jadi  pecahan 40/8  bila disederhanakan menjadi  5/1

atau bisa dengan bahasa,

bentuk pecahan paling sederhana dari pecahan 40/8 adalah 5/1


Atau coba perhatikan contoh yang berbeda berikut ini :

36/72 penyebut dan pembilang dibagi 2, menjadi
= 18/36, lagi ..... dibagi dua menjadi
= 9/18, dibagi tiga menjadi
= 3/6, lagiiii .... dibagi 3 menjadi
= 1/2, ampunnnn tidak bisa lagi.....

jadi pecahan paling sederhana dari 36/72 adalah 1/2

Cara seperti itu tentu akan sangat memakan waktu dan fikiran, dan itu hanyalah sekedar untuk pemahaman saja. sedangkan untuk mendapatkan pecahan yang paling sederhana (lambang bilangan paling kecil) dalam satu langkah, maka cara menyederhanakan pecahan dilakukan dengan membagi pembilang dan penyebut dengan FPB dari kedua bilangan (pembilang dan penyebut).

Teeeeet !!! mulai .....

============================
Contoh 1:

20/25

FPB dari 20 dan 25 adalah 5
Karena FPB nya adalah 5, maka baik pembilang maupun penyebutnya dibagi 5, seperti ini

20 : 5 = 4
25 : 5 = 5

sehingga menjadi 4/5
JADI.....
pecahan paling sederhana dari 20/25 = 4/5

===============================
Contoh 2 :

9/45

FPB dari 9 dan 45 adalah 9
Karena FPB nya adalah 9, maka baik pembilang maupun penyebutnya dibagi 9, seperti ini :

9 : 9 = 1
45 : 9 = 5

sehingga pecahan menjadi 1/5

jadi

Bentuk pecahan paling sederhana dari 9/45 adalah 1/5

===============================
Contoh 3 :

8/6

FPB dari 8 dan 6 adalah 2
Karena FPB nya adalah 2, maka baik pembilang maupun penyebutnya dibagi 2, seperti ini :

8 : 2 = 4
6 : 2 = 3

sehingga pecahan menjadi 4/3
atau bila dijadikan pecahan campuran 4/3   =   1   1/3

jadi

Bentuk pecahan paling sederhana dari 8/6 adalah 4/3   atau   1   1/3

===============================
Contoh 4 :

5/13

FPB dari 5 dan 13 adalah tidak ada, alias tidak ada satu angka yang bisa membagi 5 sekaligus 13 dengan hasil bilangan bulat.
Karena FPB nya tidak ada, maka tidak bisa disederhanakan lagi :

5/13 sudah merupakan bentuk paling sederhana !!!
==========================


Intinya ......

  • Apabila pembilang dan penyebut masih bisa dibagi dengan suatu angka yang sama selain angka 1, maka pecahan itu belum merupakan bentuk paling sederhana.
  • Apabila sudah tidak ditemukan suatu angka selain angka 1 yang bisa membagi pembilang dan penyebutnya, berarti pecahan itu sudah merupakan bentuk paling sederhana, dan tentunya tidak akan bisa disederhanakan lagi.


Atau bahasa kerennya :

  • Apabila antara pembilang dan penyebut masih memiliki FPB selain angka 1, berarti harus disederhanakan,
  • Apabila antara pembilang dan penyebut tidak memiliki FPB selain angka 1, berarti sudah merupakan bentuk pecahan yang paling sederhana dan tidak akan bisa disederhanakan lagi titik

Komentar