Kelinci merupakan hewan mamalia yang berasal dari famili Leporidae. Di Bumi, kita dapat menemukan banyak sekali kelinci, mulai dari daratan Indonesia hingga ke ujung Afrika. Sementara dulunya hewan ini adalah hewan liar yang tinggal di daerah-daerah Afrika dan daratan Eropa.
Nama kelinci berasal dari bahasa Belanda, Konijntje, yang artinya adalah anak kelinci. Dari fakta tersebut, kita tahu bahwa kelinci di Indonesia telah dikenal sejak zaman penjajahan Belanda. Hewan ini mempunyai telinga yang panjang. Kedua telinganya bisa mencapai lebih dari 10 cm, dan mungkin saja, telinga yang panjang tersebut merupakan adaptasi dari aktivitas mendeteksi predator. Karena memang fungsi utamanya adalah mendengarkan suara. Melalui telinga yang panjang, kelinci dapat mendeteksi suara dalam jangkauan yang jauh serta akurasi yang tepat. Kemudian, dengan telinga panjangnya pula, mereka mampu menjaga panas tubuhnya ketika masuk ke musim dingin.
Kaki kelinci sangatlah kuat, menggunakan kaki belakangnya, mereka bisa lompat dalam jangkauan yang begitu jauh. Mereka mampu menghentakkan kaki belakangnya sehingga lompatan bisa setinggi satu meter, dan jauhnya hingga tiga meter. Menggunakan kaki belakangnya pula, mereka bisa berdiri sangat tinggi dan mengintai apakah ada predator atau tidak. Kemudian, jika ada predator yang datang, kelinci mulai menggetarkan kaki belakang mereka tersebut, sebagai peringatan kepada teman-teman yang lain.
Hewan yang kini menjadi peliharaan banyak keluarga ini, ternyata adalah hewan sosial yang hidup secara terorganisir dan berkelompok. Mereka tinggal di terowongan-terowongan yang berperan sebagai tempat tinggal, tempat berkembang biak, dan lokasi yang aman untuk menghindar dari serangan predator. Melalui penggalian lobang dimana-mana, kelinci bisa dengan mudah lari dari pemangsa dan kemudian masuk ke dalam lubang.
Sebagai hewan sosial yang tinggal secara berkelompok, kelinci tentu dianugerahi alat komunikasi yang baik. Mereka mempunyai berbagai jenis suara yang digunakan untuk menyampaikan pesan-pesan berbeda. Sebagai contoh, kelinci akan menyampaikan pesan kasih sayang dengan dengungan rendah ketika berlarian.
Di alam liar, kelinci merupakan hewan yang aktif dalam mencari makan. Serat, ya, zat ini adalah komponen paling utama dalam makanan kelinci. Mereka memerlukan serat sebagai penjaga kesehatan pencernaan makanan dan mereka bisa mati akibat kekurangan serat.
Dalam 10 tahun terakhir, jumlah kelinci yang dijadikan hewan peliharaan meningkat dengan sangat pesat. Sama seperti kucing, kelinci dianggap sebagai hewan lucu yang bisa menghibur dan dijadikan teman bermain. Pada tahun 2010, sekitar 1 juta kelinci dari berbagai jenis telah dipelihara oleh manusia.
Dalam hal tempat tinggal, ternyata kelinci bosan apabila tinggal di tempat yang sama dalam jangka waktu yang lama. Tentu saja, bisa Anda bayangkan bagaimana perasaan hewan lucu ini apabila dikurung dalam sangar yang sempit selama bertahun-tahun. Sama halnya seperti manusia, psikologi mereka menginginkan perubahan dan sesekali melihat pemandangan yang ada di luar. Sehingga, ada baiknya apabila Anda menyediakan ruang terbuka bagi kelinci agar mereka tidak stres dan mengalami kematian.
Komentar
Posting Komentar